Menari diatas Aksaramu
Setiap kata yang kau tulis,
menjelma menjadi pasukan dalam hidupku. Kau yang selalu berkata bahwa tidak apa
menjadi ‘berbeda’. Dan menjadi berbeda bukanlah sebuah kejahatan. Selama ini
aku selalu takut dan bersembunyi. Takut jika warna sinarku terlalu berbeda dari
mereka. Hingga suatu hari, kau menunjukkan sinarmu. Sinar yang begitu indah dan
begitu berbeda. Kau tahu, yang aku takutkan jika aku terlalu lama menyimpannya.
Aku takut ia akan redup, atau mungkin menjadi sama seperti mereka.
Setiap kata yang kau ucap,
seperti sihir yang membuatku tersadar akan segala hal yang menjadikan diriku
aku. Segala hal yang membuat aku menjadi aku. Selama ini melihat cermin saja
aku takut, aku terlalu benci dengan sosok yang terpantul di cermin. Ya, aku
terlalu membenci diriku sendiri yang selalu membiarkan orang memegang kendali.
Namun kau selalu menyadarkan aku, bahwa pilihan ada di tanganku.
Aku selalu suka setiap kata dan
kalimat yang kau tulis. Aku bahagia, bisa menari diatas aksaramu. Menikmati
kata demi kata yang kau tulis, dengan segelas teh hijau di sudut ruangan dekat
jendela. Meresapi tiap kalimat dan paragrafnya, merasakan tiap perasaan yang
kau tuang. Menemukan makna dari setiap kata.
Tulisan itu bukan hanya sekedar tulisan, ada arti yang jauh lebih dalam. Ada pesan yang selalu ingin kau sampaikan. Walau pesan itu tidak mudah untuk di dapatkan. Terlalu rumit, namun aku selalu suka. Teka-teki yang kau ciptakan untuk mencari sebuah pesan. Kadang menyakitkan memang jika tersesat di dalam teka-teki itu. Tapi aku tahu, kau tak akan membiarkan aku tersesat. Aku hanya perlu menunggu, menunggu kau menuntunku.
Comments
Post a Comment