Interior Design Process Part.2


             Ini (mungkin) artikel yang ditunggu, membuat konsep dan pemilihan style untuk sebuah bangunan atau ruangan. Tapi sebelum itu ada lagi hal yang perlu di lakukan untuk memaksimalkan fungsi ruangan itu. Yaitu membuat layout, ya pasti sudah banyak yang tahu apa itu layout. Untuk layout itu sendiri dibuat sederhana dahulu saja, yang penting peletakkah furniture-furniture sudah pas dan dapat menunjang segala aktifitas di ruangan tersebut.
Gambar 1. Contoh Layout (Rumah)

Untuk ukuran furniture standar nya bisa dilihat di internet atau yang lengkap di Buku Human Dimension & Interior Space (Julius Panero) dan Neufart Architects’ Data (Wiley-Blackwell).
Gambar 2. Buku Human Dimension & Interior Space, Buku Neufert Architects' Data

            Setelah itu kita dapat membuat moodboard, yaitu kumpulan gambar-gambar yang menjadi referensi. Tujuan nya agar interior designer atau arsitek nya dapat paham, mood apa yang ingin kita timbulkan di ruangan tersebut. Moodboard dapat berisi referensi gambar interior, gambar furniture dan juga skema warna yang ingin di pakai nantinya. Contoh Moodboard :
Gambar 3. Contoh Moodboard (Retail  : Cottonink)

            Biasa nya jika seorang designer membuat moodboard, itu juga sudah menggambarkan konsep apa yang ingin dibuat. Oh ya style dan konsep itu berbeda ya, menurut sepengetahuan saya style itu mengacu kepada gaya interior yang ingin dipakai contohnya seperti : klasik, modern, minimalis dan lain sebagainya. Sedangkan konsep adalah ide yang dibuat oleh designer dari proyek tersebut. Contoh nya dari Moodboard diatas, saya membuat konsep yang berjudul ‘Simplicity White Garden’. Menurut saya konsep ini cocok untuk brand Cottonink yang memiliki style fashion sederhana tetapi eternal. Karakter fashion Cottonink tidak terlalu ramai tetapi karakter ini selalu diminati masyarakat dan selalu dicari, yang artinya gaya fashion Cottonink abadi/eternal. Inspirasi yang saya ambil yaitu dari Baby Breath Flower yang melambangkan kebahagiaan abadi dan wanita karena Cottonink sendiri fashion women brand. Untuk melihat proses design lebih lengkap dapat di tonton disini. Tetapi karna visual gambar manual maafkan karena saat itu gambar masih sangat minim. Semoga setidaknya dapat lebih paham mengenai hal-hal yang saya jabarkan di atas.

            Setelah layout dasar dan moodboard dibuat, masih banyak hal-hal yang harus dibuat selanjutnya seperti layout fix tentunya, floor plan, wall plan, ceiling plan, dan mechanical electrical plan serta gambar 3D perspektif untuk visualisasi. Ditunggu part.3 nya ya, stay tuned! 





-sitihaniefah-
Jakarta, September 2018

Comments

Popular Posts