Ubud

            Ubud, dari sekian banyak daerah di Bali, Ubud adalah daerah yang membuatku penasaran unutk mengunjunginya. Dapat informasi kalau daerah yang masih kental akan budaya dan adat Bali adalah Ubud, katanya di daerah ini nggak ada klub malam karena dilarang. Akhirnya aku memutuskan untuk berkunjung.

            Banyak yang bisa dijelajahi di Ubud, aku berkunjung ke Campuhan Ridge Walk untuk melihat pemandangan yang luar biasa juga untuk mendengar suara alam ; angin, air, dan suara hewan-hewan yang bersembunyi. Juga untuk menghirup murninya oksigen, karena hal-hal itu susah sekali di jumpai di Jakarta, kota yang penuh sesak.

Campuhan Ridge Walk

            Aku juga berkunjung ke Traditional Art Market Ubud, menyusuri pasarnya seru sekali. Kalau mau belanja disini harus sabar, sebenarnya pedagang nya baik-baik sekali. Kebanyakan harga turis lokal dan turis luar beda. Wajar juga sih karena selain dollar lagi naik melambung, turis lokal jarang ditemui karena belum musimnya. Aku tidak belanja banyak karena selain tidak enak nawar harga yang terlalu murah aku juga tidak suka belanja kebutuhan yang sebenarnya kurang diperlukan, dan mengingat jatah bagasi pesawat yang juga terbatas aku hanya beli oleh-oleh yang sekiranya mudah dibawa.

Traditional Art Market Ubud

            Aku juga menyempatkan diri untuk nonton tari kecak di Padang Tegal Kaja. Tari kecak yang aku tonton mengisahkan tentang Rama-Sinta, sebenarnya tari kecak paling bagus di Bali ada di Uluwati. Tapi karena perjalanan kesana sangat jauh sedangkan disini bukan untuk liburan jadi nontonlah di Ubud. Ada 3 favorit tempat tari kecak dan salah satu nya Ubud, ini yang aku baca di artikel-artikel internet.


Kecak Dance

            Sebenarnya banyak sekali alam yang dapat dilihat di Ubud, tapi karena beberapa alasan aku belum bisa melihat, menikmati dan menggagumi nya. Semoga lain waktu Allah izinkan lagi untuk mengunjungi kota ini.

            Yang juga bahagia saat ke Ubud adalah “Halal Ubud Burger”. Baru beberapa hari yang lalu bilang pada teman kalau ingin sekali burger, tapi karena sementara menjadi anak rantau dan harus berhemat juga di daerah dekat tempat tinggal jarang dijumpai fast food yang pasti halal. Bukan berarti tidak ada ya, tapi karena minggu pertama disini masih belum berani keluar lihat-lihat. Bahagia lah ketemu dengan tempat makan satu ini, akan di review. Stay tuned!

InsyaAllah akan terus update mengenai tempat-tempat yang di kunjungi dan pelajaran-pelajaran hebat yang di jumpai. Thankyou for your time and don’t forget to be the best of your self! See you on another journey!







-sitihaniefah-
Bali, Oktober 2018

           

Comments

Popular Posts