A Bass and Guitar
“Bisakah kau meluangkan waktu
untukku? Ada yang ingin aku tunjukkan padamu.” Kau mengangguk. Dia beranjak
untuk mengambil bass nya yang sudah usang, kau lihat jari-jari manisnya menari
diatas senar. Dan kau larut dalam melodinya.
“Jadi bagaimana menurutmu? Hanya
seperti ini.” tanyanya sambil menghembuskan nafas berat. Kau menatapnya sambil
tersenyum, “Aku tau apa maksud dari senyum mu, oke aku akan memainkan nya
sekali lagi.” Dan lagi, untuk kesekian kalinya kau larut dalam melodi yang dia
buat.
“Kau tau, melihat senyumanmu seketika
aku mendapatkan nya. Okay akanku kombinasikan dengan gitar, dengarkan.”
C
Cm B
G
G
B C Cm
Em
Bm
C
D
G
Am Bm
Bm B Em
D C D
G Am Bm
Bm B
Em
D A D
N.C.
“Jadi bagaimana menurutmu?” aku
tersenyum sekali lagi. “Baik, aku mengerti. Kau menyukainya bukan? Aku tahu
dari senyumanmu. Sekarang giliranmu, jadi bagaimana harimu? Apakah ada
hal baru yang kau temukan?” Kau mulai bercerita tentang segala hal yang kau
temukan diluar sana, tentang ini-itu yang sebenarnya tidak begitu penting.
Hanya saja kau ingin membagikan segala hal yang kau lihat dan alami
dengannya. Dan kau ingin dia menjadi orang yang paling tahu segalanya
tentangmu.
Tiba-tiba dia menatapmu yang sedang
asyik bercerita. Kau berhenti, sadar akan tatapannya. “Ada apa?”tanyanya, kau menatapnya
tersenyum sambil menggelengkan kepala. Untuk beberapa menit kau dan dia berbicara
lewat mata, hening. Tapi anehnya kau dan dia selalu mengerti untuk segala hal yang
kalian bicarakan. Dan saat kau tersenyum dia berkata “Okay, sekarang aku akan
memainkan lagu kita, bagaimana?” kau tersenyum lagi sambil mengangguk.
DD GG
EmEm D#D#
DD EE
EmEm/GG D#D#
DD
EE
GG F#mF#m
EmEm AA
DD
EE
GG
F#mF#m
GG AA
AA DD
Entah berapa banyak lagu yang
dia buat, berapa banyak melodi dan berapa banyak kata yang tertuang. Mewakili
perasaan dan harapan.
“I speak with your lyrics,
I drifted in your music,
I fell on your voice,
And I hope to be able to dance
with you someday.”
-sitihaniefah-
Bali,
November 2018
Comments
Post a Comment