Hadiah Surga Untuk Ibu




Ada sesosok wanita yang selalu aku rindukan saat aku jauh darinya, sesosok wanita yang menjadi rumah bagiku yang selalu membuatku teduh. Yang dapat mengirim energi positifnya melalui pelukan, ya hanya dengan sebuah pelukan. Sebuah pelukan yang selalu aku rindukan, sebuah tangan yang siap menghapus air mataku dan sebuah bibir yang selalu mengecup keningku. “Mama percaya kamu pasti bisa nak,” hal yang paling sering diucapkannya kala aku sedang putus asa. Doa-doa yang selalu dipanjatkannya berharap bahwa anak-anaknya dapat melalui segala cobaan yang diberikan Penciptanya. Doa-doanya menguntai dan semoga dapat menjadi tangga menuju surga-Nya. Tak cukup kata yang dapat aku tuliskan, beberapa halaman pun takkan cukup menggambarkan betapa mulia sesosok wanita itu.
Percayalah, aku mencintaimu lebih dari aku mencintai diriku sendiri. Aku tahu sering kali sikapku menyakiti atau bahkan membuatmu menangis, tapi tolong mengertilah karna aku masih butuh waktu untuk menjadi manusia seutuhnya yang benar-benar dewasa seperti yang engkau harapkan. Terima kasih untuk terus mempercayai dan tidak memaksaku. Terima kasih untuk terus mempercayai segala keputusanku dan terimakasih telah mempertimbangkan hal-hal yang aku inginkan untuk masa depanku. Terimakasih telah mempercayakanku untuk berpetualang sendiri, walau aku tahu sungguh berat bagimu melepasku dan sungguh cemas perasaanmu memikirkanku disana. Namun percayalah, prinsip-prinsip yang engkau ajari akan selalu aku ingat dan pegang, aku sungguh tahu tentang larangan dan prinsip lainnya. Yang kubutuhkan hanya doamu agar aku selalu dalam lindungan-Nya.
Ku kumpulkan beberapa gambar yang dapat mewakili perasaanku, gambar-gambar yang aku ambil selama perjalananku bertualang disana. Ku tuliskan kata demi kata yang ingin aku sampaikan. Untuk Ibu, sesosok yang paling hebat dalam hidupku. Ibu yang siap merawat luka-luka disayapku. Ibu yang terus mengajariku agar dapat terbang tinggi, yang terus mempercayaiku. Kata-kata yang aku sampaikan sungguh takkan dapat menggantikan waktumu yang ku ambil, yang aku harapkan aku dapat menjadi hadiah surga untukmu Ibu.





Dari anak sulungmu, yang akan selalu menjadi putri kecil di hadapanmu.






-sitihaniefah-
Jakarta, April 2019

Comments

Post a Comment

Popular Posts