Pada Setiap Ruang
Kau kira dia adalah orang yang
paling mengerti tentang dirimu, padahal dia adalah orang yang justru
mengurungmu di salah satu ruang dalam jiwamu. Kau lelah dan mulai mencari
dirimu yang sebenarnya di setiap ruang dalam jiwa.
Sampai akhirnya kau
menemukannya, duduk sambil memeluk lututnya dan menundukan kepalanya. Kau
memanggilnya, mengajaknya untuk keluar. Namun dia menolak dan berkata "Aku
ingin sendiri."
Kau terdiam untuk beberapa
saat, namun kau tidak bisa meninggalkannya. Kau terus memanggil dan membujuknya
untuk keluar. Kau membutuhkan jiwamu yang sebenarnya.
Kau mulai berpikir tentang apa yang terjadi, tentang darimana kesalahan itu bermulai. Sejak kapan ini terjadi, dan sejak kapan kau mengurungnya.
Kau mulai berpikir tentang apa yang terjadi, tentang darimana kesalahan itu bermulai. Sejak kapan ini terjadi, dan sejak kapan kau mengurungnya.
Dia tidak percaya lagi padamu.
Bagaimana bisa kau mengkhianati dirimu sendiri? Kau tahu, bahwa hal yang paling
kau butuhkan adalah dia. Tapi kau justru membiarkan orang lain menguncinya.
Kau menunggu diluar, berharap
dia menerimamu. Kau terus menunggu, dan menunggu.
-sitihaniefah-
Jakarta,
Agustus 2019
Comments
Post a Comment